KEMARAU panjang yang terjadi dikawasan Pantura, Jawa Timur (Jatim), membuat peternak di wilayah tersebut resah. Ini karena kemarau menyebabkan pakan ternak langka di kawasan setempat. Kondisi tersebut membuat peternak terpaksa menjual hewan ternak mereka dengan harga yang murah.
"Kami kesulitan mendapatkan pakan ternak,” terang Matroji, 60, peternak di Kecamatan Panceng, Gresik, Senin (7/10).
Matroji mengatakan selain rumput, pakan ternak lainnnya juga sudah sulit didapatkan sejak sekitar dua bulan terakhir. "Terpaksa kita jual kambing dengan murah,” jelasnya.
Ia menjelaskan, tiga ekor kambingnya, yang terdiri dari seekor indukan dan dua ekor anak kambing yang masih berumur 1,2 bulan hanya laku dijual seharga Rp2,6 juta.
Padahal, untuk kambing jantan menjelang Idul Adha biasanya laku hingga Rp2,5 juta-3 juta per ekor. Meski murah, kambing tetap dijual. Sebab, kebutuhan pakan ternak sangat sulit didapatkan.
Keluhan senada disampaikan Kamim, 55, peternak di Desa Bluru, Kecamatan Solokuro, Lamongan. Menurut dia, sejak sekitar sebulan terakhir keberadaan pakan ternak sangat sulit didapatkan.
Sebab, di sekitar kawasan desa dan hutan setempat sudah tidak ditemukan rumput hijau serta pakan ternak jenis lainnya. Hal itulah yang membuat dia terpaksa menjual kambingnya. "Sebagian ya untuk beli pakan ternak," jelasnya, terpisah.
Empat ekor kambing itu terpaksa dijual untuk kelangsungan ternaknya. Nanti pada saat pakan ternak sudah banyak lagi akan membeli kambing kembali. Ia mengakui dalam kondisi paceklik pakan seperti sekarang harga kambing juga jatuh. Namun sebagian kambing tetap dijual agar untuk menyelamatkan hewan ternaknya. "Tinggal beberapa ekor saja. Nanti kamu pakan sudah melimpah kita beli lagi, " pungkasnya.(N-2)