PSSI menanggapi aksi Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang meminta laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Indonesia pada 25 Maret 2025 digelar di tempat netral atau bukan di Indonesia karena alasan keamanan.
Kekhawatiran BFA adalah buntut dari hasil laga leg pertama antara Bahrain melawan timnas Indonesia di Riffa yang berakhir 2-2, Kamis (10/10).
Serangan-serangan siber yang dialami BFA dan para pemain timnas Bahrain membuat Federasi Sepak Bola Bahrain itu khawatir sehingga meminta mereka kepada AFC dan FIFA agar laga tandang di Indonesia dipindah ke lokasi netral.
PSSI, melalui Anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulingga mengatakan PSSI siap menjamin keamanan timnas Bahrain saat bertandang ke Indonesia pada Maret tahun depan.
"Kita akan buat surat ke AFC yang menyatakan supaya pertandingan fair, maka tetap di Jakarta karena sebelumnya kan tandingnya di Bahrain. Yang kedua, kita juga akan memberi tahu bahwa kita akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu kita seperti di Bahrain," tegas Arya dalam keterangan resmi, Rabu (16/10).
Arya juga mengatakan bahwa timnas Bahrain tidak perlu khawatir saat bertandang ke Jakarta nanti karena sejatinya masyarakat Indonesia itu
ramah.
"Soal di sosmed ya, namanya, kadang-kadang memang netizen-netizen Indonesia itu ramai, tetapi sebenarnya mereka ramah itu dan
baik-baik," ungkap Arya.
Apalagi Indonesia sudah terbukti sukses dalam menggelar sejumlah kompetisi internasional termasuk Piala Dunia U-17 pada 2023.
"Apalagi kita sudah membuktikan kok pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 dan terselenggara dengan baik," lanjutnya.
Indonesia dan Bahrain akan kembali bertanding pada 25 Maret 2025 di Stadion Gelora Bung Karno untuk matchday kedelapan Grup C Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. (Ant/Z-1)