BANJIR akibat luapan Sungai Krueng Keureutoe dan Krueng Pirak, kembali merendam tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada Senin (7/10). Lokasi yang terendam itu tersebar di Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu dan Kecamatan Tanah Luas.
Padal baru dua hari sebelumnya banjir di lokasi itu surut. Yaitu setelah terendam pada Kamis hingga Sabtu akhir pekan lalu.
Sesuai penelusuran Media Indonesia, lokasi paling parah terendam antara lain adalah Gampong (Desa) Lawang, Desa Tanjung Haji Muda, Alue Thoe, Meuria, Lawang, Hagu, Tumpok Barat, Siren, Beuringen dan Alue Thoe (Kecamatan Matangkuli). Lalu di Kecamatan Pirak Timu, banjir merendam Desa Leupe, Krueng Kreh, Pange dan Desa Alue Bungkoh.
Baca juga : Setelah Diterjang Banjir, 200 Ha Lahan Sawah di Aceh Utara Rusak
Zulfadli, tokoh muda masyarakat Matangkuli, Senin (7/10) mengatakan, warga terdampak banjir di Gampong Tanjung Haji Muda dan Gampong Lawang kembali mengamankan berbagai barang ke tempat lebih tinggi. Lalu mereka juga bersiap menuju selter tempat pengungsian. "Arus banjir terus meninggi sejak tadi pagi. Warga sibuk menyelamatkan barang-barang dalam rumah" tutur Zulfadli.
Dikatakannya, akibat banjir terus menerus kondisi ekonomi warga sangat terpuruk. Apalagi ratusan hektare lahan sayang baru ditanami 4 hari dan bibit siap tanam hancur dihantam bajir luapan Sungai itu.
Lebih parah lagi ditengah keadaan semakin sulit itu sangat mirip perhatian pemerintah. Untuk kebutuhan bahan makanan dan bahan pokok lainnya, warga hanya mengandalkan bahan pokok yang tersisa dari rumah masing-masing.
"Belum lagi anak-anak kami yang tidak bisa pergi ke sekolah karena terkurung banjir. Semua jalur keluar masuk menuju Gampong Tanjung Haji Mudan dan Gampong Lawang tertutu genangan banjir setinggi berkisar 6 cm hingga 1,5 meter" tutur Zulfadli, tokoh pemuda kelahiran Gampong Tanjung Haji Muda tersebut. (S-1)