SEBAGAI kawasan industri berbasis hilirisasi nikel, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) tidak lupa mengedepankan komitmennya dalam pelestarian lingkungan. Komitmen itu juga dijalankan di sekitar kawasan industrinya.
Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar, mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini telah menerapkan teknologi-teknologi yang ramah lingkungan di sekitar kawasan industri.
"Jadi kami juga ada banyak usaha yang sudah kami lakukan, termasuk juga misalnya teknologi yang digunakan, teknologi ramah lingkungan, bahkan sampai kepada kendaraan EV untuk dump truck dan wheel loader," ujar Emilia saat Media Visit di kantor Media Indonesia, Kamis (17/10).
Selain itu, sebagai wujud komitmennya dalam pelestarian lingkungan, PT IMIP mengakui telah melakukan konservasi tanaman dan satwa endemik melalui program Edu Park seluas 28 hektare di sekitar kawasan industrinya.
"Kemudian juga penanaman mangrove sampai 100 ribu pohon seluas 270 hektare untuk penanaman mangrove dan juga konservasi terumbu karang," terang Emilia.
Tidak lupa, PT IMIP juga menggandeng masyarakat lokal dalam hal pelesterian lingkungan dalam hal pengelolaan sampah. Di sisi lain, PT IMIP juga sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTA) sebagai langkah kawasan industri menuju energi bersih.
"Ada beberapa kegiatan juga termasuk pengolahan sampah, makanya kami punya program balk sampah juga dengan warga lokal. Dan kami saat ini sedang ada pembangunan untuk insinerator, untuk pengolahan sampah di pemukiman di luar kawasan bekerjasama dengan pemerintah daerah," beber Emilia. (J-3)