ANCAMAN dari negara Eropa yang ingin meninjau ulang perdagangan dengan Israel menjadi sinyal positif untuk memberi tekanan terhadap situasi perang di Timur Tengah. Meski begitu, langkah konkret terhadap Israel diperlukan dan tidak sebatas ancaman belaka.
Irlandia menjadi negara Eropa yang baru-baru ini menyatakan akan menimbang kerja sama dagang dengan Israel lantaran situasi di Palestina.
PM Irlandia Simon Harris mengatakan negaranya akan melakukan pembatasan perdagangan dengan Israel. Irlandia juga menyerukan hal serupa kepada Uni Eropa.
Pengajar Hubungan Internasional Universitas Indonesia Broto Wardoyo menilai yang harus dilihat seberapa signifkan nilai perdagangan dari Eropa untuk memberikan tekanan.
Menurutnya, Eropa memang kerap mengkritik Israel namun langkah konkret untuk memberi tekanan tak signifikan.
"Mungkin Irlandia juga tidak terlalu besar porsinya, tapi itu sinyal yang positif artinya bisa jadi tekanan diplomatis. Yang lebih penting sebenarnya (tekanan) dari negara-negara yang hubungan dagangnya tinggi seperti misalnya Turki yang paling sering menggunakan ancaman tersebut," ujarnya ketika dihubungi, Kamis (17/10).
"Negara Eropa selalu mengatakan mendukung Palestina dan mengkritik yang dilakukan Israel tapi yang jadi pertanyaan apakah langkah nyatanya ada," imbuhnya. (Dhk/P-3)