AMERIKA Serikat (AS) memberi waktu selama satu bulan untuk Israel membenahi akses dan menjamin bantuan kemanusiaan internasional ke Gaza tak dihalang-halangi. Namun, ancaman ke Israel itu dinilai sia-sia karena Presiden AS Joe Biden sudah menjadi bebek lumpuh.
Namun, langkah memberi ancaman bakal menarik dukungan senjata kepada Israel dinilai hanya manuver politis dari pemerintahan Joe Biden.
"Ini hanya taktik Biden terkait kontestasi elektoral di AS pada 5 November mendatang. Dalam polling terbaru, elektabilitas capres Demokrat Kamala Harris yang didukung Biden menurun belakangan ini," kata pakar Timur Tengah Smith Alhadar ketika dihubungi, Kamis (17/10).
"Penyebabnya, salah satunya jalah kecewanya simpatisan Palestina atas genosida di Gaza yang didukung Biden. Harris pun tak menjanjikan akan ada perubahan kebijakan AS terhadap Israel bila terpilih," imbuhnya.
Menurut Alhadar, ancaman AS akan menjatuhkan sanksi bila dalam waktu sebulan Israel tidak memperbaiki situasi kemanusiaan Palestina di Gaza hanya strategi untuk memenangki hati pemilih yang prihatin atas genosida yang dilakukan Israel.
"Sudah lebih dari 10 hari ini rakyat Palestina di Gaza utara kelaparan sementara tenggat waktu yang diberikan kepada Israel adalah satu bulan," kata Alhadar.
"Artinya, tenggat itu jatuh pascapemilu AS sehingga Biden sudah menjadi lame duck alias bebek lumpuh. Terlebih, tenggat satu bulan kemungkinan warga Gaza utara sudah meninggal semua (karena kelaparan)," ujarnya. (Dhk/P-3)