KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar) akan menggunakan Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap), untuk mendukung perhitungan dan pelaporan hasil pemilu secara lebih efisien, pada Pilkada serenatak 2024. Untuk diketahui Sirekap adalah platform digital yang dirancang untuk memfasilitasi proses rekapitulasi hasil pemungutan suara secara cepat dan transparan.
"Sistem ini memungkinkan petugas di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mengunggah hasil penghitungan suara secara langsung melalui aplikasi yang terintegrasi dengan server KPU," jelas Kadiv Data dan Informasi KPU Jabar Ahmad Nur Hidayat, Jumat (18/10).
Menurut Hidayat, Sirekap menggantikan sistem informasi penghitungan suara sebelumnya yang dikenal sebagai Situng, yang digunakan pada pemilihan umum 2019. Meskipun Sirekap telah diterapkan pada Pilkada 2020 dengan beberapa kekurangan yang masih diperbaiki, KPU berperan sebagai admin atau operator dalam sistem ini.
"Perlu diketahui, sistem Sirekap terdiri dari tiga komponen, yakni Sirekap Mobile digunakan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dengan perangkat Android. KPPS akan memotret hasil pemungutan suara dan foto tersebut akan diproses dalam aplikasi Sirekap,” papar Hidayat.
Sirekap Web lanjut Hidayat, digunakan untuk rekapitulasi dan sebagai alat bantu bagi KPU dalam penghitungan suara. Sistem ini memungkinkan hasil pemungutan suara ditampilkan secara real-time, sehingga mengurangi waktu tunggu yang sebelumnya panjang.
Sirekap Offline, diterapkan di daerah yang tidak memiliki akses internet. Data dapat diunggah dalam format PDF meskipun tanpa koneksi internet, dengan demikian tentunya penting penyediaan akses internet yang memadai untuk penggunaan Sirekap.
"Pengguna nanti akan mendapatkan akun dengan username dan password sebelum melakukan unggahan data. KPU Jabar juga telah memastikan bahwa sistem ini aman dan siap digunakan," terang Hidayat.
Hidayat melanjutkan, dengan adanya Sirekap, diharapkan transparansi dan akurasi dalam penghitungan suara dapat meningkat, memberikan kepercayaan lebih kepada masyarakat dalam proses demokrasi ini.
Sebagai langkah persiapan, KPU Jabar akan mengadakan sosialisasi dan bimbingan teknis untuk KPU kabupaten/kota di seluruh Jabar pada 25 hingga 29 Oktober 2024 mendatang.
"KPU Jabar berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem ini guna memastikan kelancaran proses Pilkada Serentak 2024 dan menjaga akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemilu," ujar Hidayat.
Dilansir dari laman jabar.kpu.go.id disebutkan, Sirekap dirancang untuk mengurangi potensi kesalahan manusia dan manipulasi data, karena data yang dimasukkan ke dalam sistem dapat dipantau secara real-time oleh masyarakat, pengawas, dan peserta pemilu.
Proses digitalisasi ini juga mempercepat akses publik terhadap hasil sementara pemilu, meningkatkan transparansi, dan kepercayaan terhadap proses pemilihan. Meskipun Sirekap menjanjikan banyak manfaat, tantangan teknis seperti konektivitas internet di daerah terpencil, kapasitas server, serta pelatihan bagi petugas lapangan masih perlu diantisipasi. (N-2)