Menelisik Filateli di Era Digital: Sejarah Prangko dan Masa Depannya

1 week ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Sejarah Prangko dan Masa Depannya Filateli memiliki sejarah panjang sejak prangko pertama kali diperkenalkan di Inggris pada 1840 dan di Indonesia pada 1868. (Antara)

FILATELI, yang berasal dari kata Yunani philos (teman) dan ateleia (bebas bea), pada dasarnya merujuk pada hobi mengumpulkan prangko dan benda pos lainnya. Secara global, filateli dapat diartikan sebagai "teman yang membebaskan dari biaya pos". 

Namun, di era digital saat ini, muncul pertanyaan: apakah prangko masih dibutuhkan? Apakah masih ada anak muda yang tertarik untuk mengumpulkan benda pos ini?

Prangko merupakan tanda pelunasan biaya pengiriman surat atau kartu pos, dan meski penggunaannya kini berkurang, sejarah besar di balik prangko masih diakui oleh para kolektor setia. Namun, seberapa banyak masyarakat yang mengetahui sejarah prangko di Indonesia? Rasa apatis terhadap hal-hal kecil sering kali membuat kita melupakan sejarah besar, termasuk awal mula pembuatan prangko.

Baca juga : Transformasi Kantor Pos di Era Digital: Dari Pengiriman Surat ke Ruang Publik Kreatif

Sejarah Prangko

Pada masa sebelum prangko, pembayaran pos dibebankan kepada penerima surat. Dalam buku Mengenal Filateli Indonesia karya Richard Susilo, ada sebuah cerita menarik tentang dua pasangan yang kerap bertukar surat, namun surat-surat mereka ditulis dalam sandi yang hanya mereka pahami. 

Ketika surat sampai, si penerima membaca sandi tersebut tanpa benar-benar membutuhkan isi surat. Akibatnya, sang pengirim sering kali dibebaskan dari biaya pengiriman oleh tukang pos yang tidak memahami isi surat tersebut.

Praktik ini akhirnya terungkap Sir Rowland Hill, seorang tokoh di Inggris. Ia kemudian mengajukan gagasan kepada Parlemen Inggris untuk mengubah sistem pembayaran pos, yakni dengan membayar di muka dan menempelkan prangko sebagai tanda pelunasan. Gagasan ini diterima dan pada 1 Januari 1840, penggunaan prangko resmi diberlakukan di Inggris.

Baca juga : Hari Pos Sedunia: Ini Jejak Perkembangan Jenis Surat dari Masa ke Masa

Di Indonesia, prangko pertama kali digunakan tahun 1868. Berarti prangko telah menjadi bagian dari kehidupan pos di negeri ini selama lebih dari 150 tahun. 

Koleksi

Para kolektor prangko disebut filatelis, dan hobi ini dikenal dengan nama filateli. Selain prangko, benda-benda filateli yang sering dikumpulkan meliputi lembar kenangan (souvenir sheet), Sampul Peringatan, amplop surat pos, hingga kartu pos.

Pada 2017, Indonesia menjadi tuan rumah Pameran Filateli Sedunia yang berlangsung di Bandung. Ajang ini menghadirkan berbagai koleksi filateli dari filatelis Indonesia, yang berhasil mendapatkan medali beragam dari kategori Emas Besar hingga Perunggu. Juri-juri ahli dalam filateli hadir untuk menilai setiap koleksi yang dipamerkan.

Baca juga : Apa Itu Hari Pos Sedunia? Menelusuri Sejarah dan Tujuan Perayaan Global Ini

Sayangnya, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan inovasi digital, hobi filateli semakin terpinggirkan. Kini, dengan adanya email, media sosial, internet, dan ponsel pintar, layanan pos tradisional semakin jarang digunakan. 

Hal ini berdampak pada penurunan minat masyarakat untuk membeli prangko, yang pada akhirnya juga mengurangi antusiasme terhadap hobi filateli. Khususnya di kalangan anak muda, gairah untuk mengumpulkan prangko seolah telah memudar.

Sebagai generasi muda yang hidup di era digital, penting bagi kita untuk menghargai sejarah dan warisan seperti prangko. Meski teknologi terus berkembang, memahami sejarah filateli dapat mengajarkan kita tentang pentingnya komunikasi, perkembangan layanan pos, dan nilai dari benda-benda pos yang mungkin tampak sederhana tetapi memiliki makna besar bagi yang menghargainya. (its.ac.id/Z-3) 

Read Entire Article