Selama lima tahun masa jabatan Presiden Jokowi di periode kedua, alias tahun 2019-2024, investasi di bidang hilirisasi mencapai Rp 1.245,8 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan kontribusi bidang hilirisasi dari total realisasi investasi nasional stabil di kisaran 20 persen. Untuk 5 tahun ke belakang, kontribusinya sebesar 22,18 persen dari total Rp 5.823,1 triliun.
"Kami melihat angka ini cukup konsisten baik secara bulanan, secara tahunan, maupun secara tahunan itu konsisten selalu di atas 20 persen," kata Rosan saat konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal III 2024, Selasa (15/10).
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, rincian investasi bidang hilirisasi selama 5 tahun ke belakang, yakni sektor mineral alias smelter realisasinya Rp 759,83 triliun. Komoditas paling besar adalah nikel Rp 514,8 triliun, tembaga Rp 46,77 triliun, bauksit Rp 194,24 triliun, dan timah Rp 4,02 triliun.
Sektor selanjutnya adalah kehutanan, dengan komoditas pulp and paper sebesar Rp 196,99 triliun. Kemudian sektor minyak dan gas atau petrochemical sebesar Rp 139,61 triliun, dan ekosistem baterai kendaraan listrik sebesar Rp 19,14 triliun.
Rosan melanjutkan, realisasi investasi bidang hilirisasi sepanjang Januari-September 2024 mencapai Rp 272,91 triliun, dengan sektor terbesar masih dari mineral sebesar Rp 170,78 triliun.
Sementara khusus di kuartal III 2024, lanjut Rosan, realisasi investasi bidang hilirisasi ini mencapai Rp 91,51 triliun atau sekitar 21,2 persen dari total investasi nasional.
"Ini meningkat ke depannya, sudah ada beberapa investor juga yang sudah ongoing discussion dan final stage, sehingga mudah-mudahan investasi di baterai kendaraan listrik yang kami yakini meningkat cukup signifikan," jelas Rosan.
Dengan begitu, Rosan menilai hilirisasi memainkan peran sangat penting dalam peningkatan investasi, sekaligus untuk meningkatkan nilai tambah dari produk dari industri dalam negeri dan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Kebijakan yang sudah dilakukan oleh Pak Presiden Jokowi dan juga oleh timnya ini kita lihat hasilnya sudah sangat konkret, sangat positif sehingga kebijakan hilirisasi ini akan terus kita lanjutkan di bidang-bidang lainnya, sehingga value added produknya bisa kita nikmati dan lapangan pekerjaan bisa kita tambah secara terus menerus," kata Rosan.