Eustress: Stres yang Berdampak pada Peningkatan Performa Individu

Stres biasanya dianggap sebagai hal yang negatif. Padahal terdapat stres yang positif. Stres yang berdampak pada peningkatan performa individu adalah eustress.

Ada banyak orang yang tidak mengetahui eustress. Oleh karena itu, eustress kerap kali diabaikan.

Stres dianggap sebagai suatu kondisi yang memiliki dampak pada kesehatan fisik dan juga mental. Namun, ternyata stres memiliki dua jenis. Salah satunya adalah stres yang positif. Stres yang berdampak pada peningkatan performa individu adalah eustress.

Dikutip dari buku Psikologi Industri Organisasi, Anshori (2024), eustress adalah stres yang berenergi positif, di mana individu memandang kejadian sebagai situasi yang menantang namun memiliki sisi yang menyenangkan.

Kebalikan dari eustress adalah distress. Jika eustress adalah positif, maka distress adalah negatif. Distress terjadi jika seseorang tidak bisa mengatasi tekanan maupun tantangan yang dihadapi.

Berbeda dengan distress, eustress bersifat jangka pendek. Selain itu, stres positif ini juga dinilai cenderung menyenangkan.

Seseorang yang mengalami eustress akan merasa beberapa sensasi fisik. Misalnya jantung berdebar, gugup, dan juga pikiran yang berpacu. Namun, hal tersebut disebabkan oleh rasa gembira atau antisipasi.

Eustress dapat dipicu oleh beberapa kondisi. Berikut beberapa kondisi pemicu stres positif.

Tantangan kecil merupakan salah satu kondisi yang dapat memicu timbulnya stres positif. Namun, tantangan ini hanya dalam waktu singkat. Contohnya adalah menaiki wahana ekstrem, menonton film horor, dan lain sebagainya.

Pengalaman baru juga dapat memicu terjadinya eustress. Sebab, pengalaman baru bisa saja membuat seseorang tidak nyaman, khawatir, cemas, bahkan gembira. Contoh pengalaman baru sebagai berikut.