THOMAS Tuchel mengatakan timnas Inggris dapat membebaskan diri dari sejarah dan bekerja untuk mewujudkan impian di Piala Dunia 2026 menyusul penunjukannya sebagai pelatih kepala.
Pelatih berusia 51 tahun itu dikukuhkan sebagai pelatih the Three Lions, Rabu (16/10), dan akan secara resmi mulai bertugas pada 1 Januari 2025 setelah menandatangani kontrak selama 18 bulan.
Tuchel mengatakan dia "menyesal memiliki paspor Jerman" ketika ditanya tentang menjadi pelatih kepala permanen non-Inggris ketiga untuk The Three Lions. Hal itu muncul setelah beberapa pengamat mengatakan pekerjaan itu seharusnya jatuh ke tangan orang Inggris.
Ia telah ditugaskan untuk membawa timnas Inggris lolos ke Piala Dunia 2026, saat mereka akan mencoba mengakhiri penantian selama 60 tahun untuk mendapatkan trofi besar.
"Tidak ada yang tidak mungkin dalam olahraga," kata Tuchel dikutip dari BBC, Kamis (17/10).
"Federasi ada di sana, timnas putri melakukannya, tim U-21 melakukannya, jadi tidak ada alasan (kami tidak bisa)."
"Pada titik tertentu kita harus membebaskan diri dari sejarah, kita harus fokus pada proses dan ini akan dimulai dari Januari," lanjutnya.
Pemenang Liga Champions ini juga menjelaskan, awalnya, ia tidak yakin untuk beralih dari klub ke sepak bola internasional. Tetapi ia mengaku bersemangat untuk bekerja dengan "sekelompok pemain yang sangat istimewa dan menarik".
Pada Juni lalu, tuchel mengesampingkan dirinya dari pencalonan untuk mengambil alih Manchester United, diketahui bahwa dia bertemu dengan pemilik Setan Merah, Sir Jim Ratcliffe, di Prancis.
Tuchel menggantikan posisi Gareth Southgate, yang mengundurkan diri setelah delapan tahun bertugas dengan kekalahan timnas Inggris dari timnas Spanyol di final Euro 2024, Juli lalu.
Ketika Tuchel mulai bekerja pada Januari, ia akan ditugaskan untuk mencoba mendapatkan yang terbaik dari sekelompok pemain yang berbakat dari tanah Inggris.
"Kami memiliki generasi pemain muda yang luar biasa dan juga pemain berpengalaman, yang bermain di liga-liga terbaik di dunia, jadi tidak ada alasan untuk takut," kata Tuchel.
"Kami ingin menciptakan gaya permainan tetapi juga atmosfer yang mendorong kami untuk memberikan persentase ekstra yang dibutuhkan, dan kemudian kami membutuhkan sedikit keberuntungan dan untuk lolos terlebih dahulu, tetapi kami yakin kami bisa melakukannya," pungkasnya. (Z-1)