Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (17/10). Hal ini terjadi usai pemerintah AS merilis data penjualan ritel bulanan.
Mengutip Reuters, Jumat (18/10) Indeks S&P 500 (.SPX) turun 1,00 poin atau 0,02 persen menjadi 5.841,47 poin. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) naik 6,53 poin atau 0,04 persen menjadi 18.373,61 dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 161,35 poin atau 0,37 persen menjadi 43.239,05.
Laporan laba perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (2330.TW) di kuartal III 2024 mengalahkan estimasi pasar. Investor yakin, akan terjadi lonjakan pendapatan kuartal keempat, didorong oleh permintaan untuk chip kecerdasan buatan.
Optimisme ini menyebar ke saham chip lainnya yang menyebabkan indeks Philadelphia SE Semiconductor (.SOX) naik 1 persen lebih tinggi.
Data terbaru AS mengonfirmasi pertumbuhan yang sehat dalam ekonomi terbesar di dunia. Mayoritas investor atau sekitar 89,4 persen mempertahankan taruhan pada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di pertemuan Federal Reserve berikutnya.
Penjualan ritel AS meningkat 0,4 persen pada bulan September. Angka ini sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, sementara klaim pengangguran mingguan turun secara tak terduga.
Analis strategi investasi di ClearBridge Investments, Josh Jamner mengatakan investor telah merevisi ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan karena data yang kuat meredakan kekhawatiran tentang resesi.
Akan tetapi, para investor mencoba mencari tahu perusahaan dan sektor mana yang akan memimpin pasar naik, dan kapan harus beralih ke perusahaan dan sektor tersebut. Setelah berbulan-bulan saham berkapitalisasi besar mendorong reli pasar.
"Secara keseluruhan, hal itu memungkinkan pasar untuk maju, tetapi mungkin dengan cara yang agak lebih terkendali daripada yang mungkin diharapkan," kata Jamner.