Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen per tahun lewat berbagai program yang bakal dijalankan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik rencana tersebut. Kebijakan presiden yang baru nanti juga bakal berpengaruh terhadap proyeksi pertumbuhan kredit dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025.
"Secara prinsip, OJK mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang nantinya juga berdampak positif pada pertumbuhan kredit perbankan," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam jawaban tertulis pada Jumat (11/10).
Dian mengatakan, proyeksi pertumbuhan kredit untuk tahun 2025 akan disusun dalam RBB di akhir tahun 2024. Proyeksi tersebut akan menggunakan pertimbangan realisasi RBB sebelumnya sampai September 2024.
“Proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2025 baru akan mulai disusun dalam bentuk Rencana Bisnis Bank (RBB) pada akhir tahun 2024 berdasarkan realisasi sampai dengan September ini,” sambungnya.
Selain menimbang realisasi, OJK juga mempertimbangkan beberapa faktor lain termasuk ketidakpastian global yang turut berpengaruh dalam penyusunan RBB 2025.
Beberapa hal dari global maupun domestik yang turut diperhatikan adalah kecepatan dan kedalaman penurunan Fed Fund Rate (FFR) serta hasil Pemilu Presiden di AS sampai kebijakan pemerintah baru Indonesia.
“Bank dalam hal ini akan memperhatikan kondisi ekonomi secara global dan domestik yang masih perlu untuk diwaspadai ke depan antara lain adalah kecepatan dan kedalaman penurunan FFR serta hasil Pemilu Presiden di AS, kondisi ekonomi dan arah kebijakan moneter Tiongkok, perkembangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina maupun konflik di Timur Tengah, serta kebijakan Pemerintah baru Indonesia,” terangnya.
Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung langkah pemerintahan ke depan yang dinilai juga dapat berdampak positif pada pertumbuhan kredit perbankan.
“Secara prinsip, OJK akan mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang nantinya juga akan berdampak positif pada pertumbuhan kredit perbankan.” ungkap Dian.