Pesawat pembom siluman B-2 Spirit milik Angkatan Udara Amerika Serikat kembali menjadi sorotan setelah digunakan dalam serangan udara terhadap fasilitas penyimpanan senjata milik Houthi di Yaman pada Kamis (17/10) pagi.
Ini adalah serangan AS ke Yaman dengan memakai pesawat berteknologi paling mutakhir itu.
Dikenal sebagai salah satu teknologi udara paling canggih, B-2 Spirit membawa kemampuan luar biasa yang jarang terlihat dalam operasi militer sehari-hari.
Keunggulan Teknologi dan Desain
Dikutip dari situs resmi Angkatan Udara AS, B-2 Spirit adalah pesawat pembom jarak jauh dengan kemampuan siluman yang dapat mengangkut senjata konvensional maupun nuklir.
Didesain oleh Northrop Grumman, pesawat ini memiliki kemampuan untuk menembus pertahanan udara musuh yang paling canggih.
Karakteristik siluman B-2 terletak pada pengurangan tanda radar, visual, hingga akustik yang membuatnya sulit dideteksi oleh sistem pertahanan musuh.
Dengan panjang 69 kaki (sekitar 21 meter) dan lebar sayap mencapai 172 kaki (sekitar 52 meter), B-2 juga dapat terbang di ketinggian lebih dari 15.000 meter.
Mampu menjangkau 9.600 kilometer tanpa pengisian bahan bakar, B-2 dapat mencapai berbagai titik strategis di dunia dalam waktu singkat.
Pesawat B-2 pertama kali digunakan dalam Perang Kosovo pada 1999 dan sejak itu telah terlibat dalam sejumlah operasi militer, termasuk di Afghanistan, Irak, dan Libya.
B-2 Spirit memiliki kelebihan besar dalam misi jarak jauh dan serangan presisi terhadap target yang diperkuat, seperti bunker bawah tanah yang digunakan oleh Houthi.
Selain kemampuannya membawa beban bom hingga 18 ton, pesawat ini menawarkan fleksibilitas dan efektivitas yang luar biasa dalam skenario pertempuran modern.
Serangan baru-baru ini terhadap fasilitas bawah tanah Houthi di Yaman menegaskan pentingnya B-2 dalam taktik militer AS.
Media Israel menyebut serangan itu sebagai 'pesan untuk Iran'.