Menteri Energi Israel, Eli Cohen, pada Senin (14/10) menuduh pasukan UNIFIL di selatan Lebanon tidak berguna. Beberapa hari terakhir serangan Israel ke Lebanon mengenai pasukan penjaga perdamaian dari PBB itu.
Cohen menyebut, UNIFIL tak berguna karena UNIFIL harusnya bertugas menjaga rakyat Israel di perbatasan. Namun, Cohen menuding UNIFIL gagal melaksanakan tugas dan memintanya mundur dari zona pertempuran Israel melawan Hizbullah.
"Negara Israel akan melakukan apa pun untuk memastikan keselamatan warganya," ucap Cohen seperti dikutip dari Reuters.
"Kalau PBB tidak bisa membantu, setidaknya jangan mengintervensi, dan pindahkan personel dari zona tempur," sambung dia.
Pada Minggu (13/10) PBB menyebut tank Israel menyerbu markasnya. PBB mengatakan, tindakan itu adalah bukti baru bagaimana Israel melanggar hukum internasional.
Adapun PM Israel Benjamin Netanyahu menuding Hizbullah menggunakan pasukan UNIFIL di Lebanon sebagai perisai manusia.
Netanyahu juga meminta UNIFIL pindah markas agar tak jadi korban serangan pasukan Zionis. Permintaan Netanyahu ditolak mentah-mentah oleh UNIFIL.
Sejak sepekan kemarin serangan Israel telah mengenai belasan pasukan UNIFIL di Lebanon. Sebanyak tiga dari belasan orang itu adalah personel TNI yang bertugas di UNIFIL.
Laporan Kemlu RI ,dua orang TNI terluka pada Kamis pekan lalu. Sedangkan satu TNI lainnya, menurut pernyataan Menlu Retno Marsudi laporannya diterima pada Senin pagi ini.
Atas rangkaian serangan Israel ke misi UNIFIL di Lebanon, Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk keras. Dia menyebut tindakan Israel sebagai kejahatan perang. Namun, seperti biasa, Israel tak menggubris kutukan itu.