FILM aksi laga The Shadow Strays karya Timo Tjahjanto tayang mulai hari ini, Kamis, (17/10) di Netflix. Di salah satu set film, di pinggir jalan, ada sebuah pamflet bertulis Si Vis Pacem, Para Bellum. Tulisan tersebut, juga muncul dalam film aksi John Wick (2014). Di film yang dibintangi Keanu Reeves itu, ungkapan latin tersebut menjadi tato punggung John Wick.
Ketika ditanya apakah Timo memang sengaja memasukkan istilah tersebut sebagai penghormatan (homage) untuk film John Wick, ia mengatakan memang sengaja menaruh istilah tersebut sebagai unsur artistik film The Shadow Strays.
“Itu penggambaran journey karakter 13. Dia mencari kedamaian di dalam dirinya. Kedamaian itu, sayangnya, hanya bisa dia dapat dengan melalui peperangan. Peperangan fisik. Ada sedikit ke sananya,” kata Timo saat sesi wawancara terbatas di hotel Mandarin Oriental Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, (10/10).
Si Vis Pacem, Para Bellum dalam bahasa Inggris berarti If you want peace, prepare for war. Atau dalam bahasa Indonesia, siapa yang menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang. Si Vis Pacem, Para Bellum diadaptasi dari pernyataan yang ditemukan dalam traktat penulis Romawi Publius Flavius Vegetius Renatus, De Re Militari (abad keempat atau kelima Masehi), yang frasa sebenarnya adalah Igitur quī dēsīderat pācem, præparet bellum (Oleh karena itu, barangsiapa menginginkan perdamaian, persiapkanlah diri untuk berperang).
Di film John Wick, kalimat tersebut juga menggambarkan perjalanan sang karakter utama. John Wick yang telah pensiun dari dunia mafia dan pembunuh bayaran, tiba-tiba harus terusik setelah sang anjing dibunuh oleh seorang anak mafia. Kehadiran anjing tersebut, sangat penting bagi John setelah ditinggal mati istrinya, yang juga menjadi alasan ia pensiun dari dunia gelap.
Sementara di The Shadow Strays, karakter 13 (Aurora Ribero), mencari kedamaiannya setelah lama mencari asal-usul dan identitas aslinya. Perjalanan itu, kemudian dipantik saat ia sedang rehat dari tugas sebagai agen rahasia, melihat peristiwa malang yang menimpa remaja tetangganya, Monji, dibawa oleh mafia. Perjalanan mencari Monji, juga sekaligus melawan kodrat 13 sebagai agen yang hanya menerima tugas. Setali tiga uang, ia mencari jalan damai dengan menghadapi peperangan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. (M-4)