KLHK - DPR Pengembangan Penilaian Daur Hidup untuk Diadopsi Perusahaan

1 week ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
KLHK - DPR Pengembangan Penilaian Daur Hidup untuk Diadopsi Perusahaan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro (tengah).(Dede Susianti/MI)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia mendorong pengembangan Life Cycle Assessment (LCA) atau penilaian daur hidup dan perdagangan karbon.  Hal itu dibahas di  ILCAN Conference Series on Life Cycle Assesment (ICSoLCA) ke-6, yang digelar di Auditorium Syilva, Kampus IPB University, di Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10).

Konferensi yang digagas Indonesian Life Cycle Assessment Network (ICLAN) mrmbahas banyak isu lingkungan dengan tema "Sustainable Future : Integrating Renewable Energy From Palm Oil, Environmental Stewardship, and Global Climate Action to Support the Implementation of Carbon Trading for National Economic Growth".

Baca juga : Sidang Subsidiary Body UNFCCC Ke-60: Perdagangan Karbon Luar Negeri Harus dengan Otorisasi

Soal LCA, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro mengatakan, keberadaan ICLAN sangat membantu  KLHK dan perusahaan. Ia menjelaskan untuk mengembangkan metodologi LCA yang bisa diadopsi oleh perusahaan, perlu ada sistem pengelolaan lingkungannya. Kemudian, metodologi itu diintegrasikan di dalam kriteria Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). PROPER merupakan  evaluasi kinerja penanggung jawab dan/atau kegiatan usaha dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh KLHK.  Penilaian ini dilakukan setiap satu tahun sekali sesuai yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 tahun 2021.

"Jadi ada program penilaian peringkat kinerja perusahaan yang menilai ketaatan dan salah satu dasarnya, apakah perusahaan itu punya inovasi yang bagus nggak. Dari sisi penurunan emisi, dari sisi 3 R, dari sisi keanekaragaman hayati dan lain sebagainya,"jelas Sigit.

KLHK, lanjutnya, membantu membuat peraturan dan untuk sumber daya manusia (SDM) melibatkan perusahaan dan pemerintah daerah  untuk asosiasi LCA  membantu memperkuat SDM di level implementasi. Sigit menyebut, perusahaan sudah mulai mengadopsi LCA sebagai bagian untuk pengelolaan lingkungann, termasuk bagian dari pelaporan Environmental, Social and Corporate Governance (ESG) mereka. Dilihat di taksonomi hijau, ujar Sigit, itu semacam kewajiban untuk mendeklarasikan investasi perusahaan yaitu life cycle assessment. 

Baca juga : Perdagangan Karbon Butuh Kepastian Regulasi Daerah

"Jadi kita membantu perusahaan-perusahaan untuk siap bersaing di level ASEAN dan level dunia".

Dia mencontohkan,  pabrik baja itu bisa menjual produknya bahkan pada waktu musim covid-19 lalu, yang semua mengalami kesulitan. Namun bisa mengekspor ke Australia dan New Zealand.  Bahkan, sekarang sedang menjajaki ke Eropa untuk produk baja yang sudah dihitung berapa CO2 dan toksisitas yang dihasilkan.

"Jadi ini tools yang luar biasa. Membantu kita fokus terhadap pengelolaan assessment  rumah kaca, keanekaragaman hayati, toksisitas, dan lain sebagainya,"katanya.

Baca juga : 8 Rekomendasi Dunia Usaha untuk Pengembangan Pasar Karbon Diterima OJK dari IBC

Sigit menyebutkan, pada tahun 2023, sudah ada 290 perusahaan yang telah menggunakan LCA ini sebagai model bukan untuk mengelola saja, tetapi juga untuk inovasi, eco inovasi. Bahkan kita mendorong dijadikan sebagai inovasi sosial. Dari 290 perusahaan yang sudah menerapkan LCA itu,  sebanyak 75% sudah naik peringkat. 

"Yang kita tunjukkan ini adalah data dari hijau dan emas. Tahun 2021 sejumlah 251 perusahaan dan baru 25 persen yang melakukan LCA secara periodik. 2023 jadi 75 persen,"jelasnya.

Untuk sawit, diakuinya, masih belum banyak. Tercatat 20 perusahaan yang melakukan LCA dan hanya 1 dari 20 itu yang sudah komplit. (H-3)

Read Entire Article