Kementerian Pertanian (Kementan) bakal menggenjot produksi pangan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Plt Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto Setyanto, mengatakan pihaknya dalam mendukung program peningkatan produksi pangan melalui berbagai upaya intensifikasi pertanian, termasuk subsidi pupuk dan persiapan importasi sapi perah.
Prihasto menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, termasuk beras dan susu, dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis.
“Kita harus betul-betul bekerja bersama. Dalam upaya agar program ini betul-betul bisa kita penuhi sendiri. Tidak melalui impor," kata Prihasto di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (9/10).
Prihasto mengungkapkan surplus beras masih ada, meskipun tidak dalam jumlah besar. Terkait target produksi beras tahun depan, Prihasto menyebutkan bahwa Indonesia menargetkan produksi sekitar 32 juta ton.
“Target kita ada 32 juta ton, kurang lebih,” tegasnya.
Kementan juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha di sektor resi gudang, untuk memastikan pasokan pangan tetap terjaga.
Dalam mendukung kebutuhan susu nasional, Prihasto menjelaskan pemerintah sedang menyiapkan importasi sapi perah. Menurutnya, importasi sapi perah ini akan mulai berjalan dalam waktu dekat, seiring dengan transisi pemerintahan mendatang.
“Ada sekitar 40 perusahaan yang akan mengimpor bakalan sapi perah,” tuturnya.