Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan, pada Rabu (9/10).
Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya beradaptasi dengan era digital dalam memasarkan produk-produk Indonesia, seiring dengan kondisi ekonomi global yang masih belum stabil.
Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini ekonomi global tumbuh lambat, hanya sekitar 2,6 persen hingga 2,7 persen. Di sisi lain, inflasi global yang diperkirakan berada di angka 5,9 persen masih menjadi tantangan bagi banyak negara.
"Perkiraan inflasi global di kisaran 5,9 persen, ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung yang membuat negara-negara melakukan kebijakan restriksi perdagangan," ujar Jokowi.
Selain itu, ia juga menyoroti kekhawatiran banyak negara terkait overproduksi di China. Produk impor dari China dengan harga yang murah menjadi tantangan bagi negara-negara yang ingin melindungi pasar domestiknya, termasuk Indonesia.
"Dan kita sebagai negara dengan pasar yang besar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia 280 juta jiwa harus mampu melindungi pasar domestik kita, harus mampu memasarkan produk-produk kita agar kita mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri," ucap dia.
Lebih jauh, Jokowi menekankan bahwa pemasaran produk Indonesia harus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Pemasaran juga jangan selalu dengan cara-cara konvensional, sekarang sudah eranya digital. Kita harus masuk secara masif di sana untuk memasarkan produk-produk Negara kita Indonesia," tandasnya.