Tahun ini London Fashion Week genap berusia 40 tahun. Empat dekade yang mengibarkan reputasi London akan desain tanpa batas dan keklasikan teknik jahitnya. Ini membuat London tak pernah kekurangan bakat-bakat muda. Kota ini memungkinkan pemberontakan ide untuk tumbuh subur, menggembleng talenta untuk menjadi besar, lalu dipinang oleh rumah-rumah mode besar dari kota lainnya.
Di fashion week ini, Burberry seperti kakak tertua, menjadi daya tarik utama para jurnalis dan influencer. Simone Rocha, JW Anderson, dan Roksanda merupakan nama-nama mapan yang sangat diperhitungkan. Yang khas tentu saja, kehadiran bakat-bakat segar beserta gebrakan karyanya.
Setelan jas dengan jahitan tegas, gaun dan rok mini yang membawa kejayaan era Mod, serta permainan volume dan fringe yang menggoda, tampak menjadi pesan. Pekan mode London adalah tentang imajinasi liar, ketika pakaian seolah berasal dari negeri dongeng.
Berikut rangkuman dari London Fashion Week 2025:
Dua hal yang pasti tampil pada pergelaran busana rumah mode Burberry: trench coat dan motif kotak-kotak ikonik. Namun Daniel Lee, sang direktuf kreatif ingin melunakkan motif ikonik Burberry dengan mengambil warna-warna bernuansa lembut dan menghadirkannya secara halus ke dalam berbagai aksesori.
Trench coat dipangkasnya hingga di bawah dada, hadir sebagai jaket atau jubah pendek. Sisi feminin muncul dalam gaun-gaun penuh payet yang gemerlap, kehadiran yang kontras dengan latar belakang panggung yang mengambil tema Brutalist, sebuah gaya arsitektur yang muncul pada 1950-an di Inggris, di antara proyek rekonstruksi era pasca perang.
Desainer asal Irlandia, anak dari perancang mode senior John Rocha ini berbakat dan berkepribadian besar. Hal ini seringkali diterjemahkan secara harafiah ke dalam karya-karyanya. Tak terkecuali pada koleksi musim semi/panas 2025 ini. Ia banyak bermain-main dengan volume dalam berbagai bentuk.
Kain tulle and tutu ada di mana-mana, kelopak bunga merekah di atas pinggang, kristal beradu dengan organza seringan harum manis. Simone Rocha adalah desainer yang bisa membawa fantasi ke tingkat yang paling chic.
Desainer kelahiran Irlandia Utara yang juga direktur kreatif rumah mode asal Spanyol, Loewe, dikenal senang memanipulasi siluet pada label pribadinya JW Anderson.
Musim ini ia mempermainkan empat bahan, rajutan kasmir, sutera, kulit, dan payet lalu membentuknya ke dalam siluet yang melewati batas normal.
Rok mini mengembang dengan tegang seperti kepak sayap yang bundar. Gaun-gaun penuh jalinan di bawah lutut. Gaun mini dengan anyaman raksasa di sekujur dada juga jaket longgar yang menggapai paha.