Danilla menghadirkan nuansa berbeda di album Telisik (lagi), yakni dari segi aransemen, komposisi, dan vokalnya.
"Saya tidak menyangka sih bahwa dulu suara saya kecil banget dan kayak enggak niat nyanyi gitu, dan sekarang saya tahu caranya memperlakukan anak-anak saya. Sudah banyak belajar," kata Danilla kepada kumparan, belum lama ini.
Danilla mengatakan bahwa album Telisik yang ia rilis pada 2014 lalu merupakan demo. Hal itu ia sampaikan ketika mengungkapkan ada perubahan yang cukup signifikan dari segi aransemen antara album Telisik dengan Telisik (lagi).
"Sebenarnya Telisik itu yang ini, jadi Telisik 2014 kita sebetulnya merilis demo," tutur Danila.
Danilla dibantu oleh Lafa Pratomo sebagai produser saat merilis album Telisik. Menurut pelantun lagu Ada di Sana itu, ada rasa sok tahu saat memproduksi album perdananya tersebut.
"Telisik yang 2014 banyak banget kesotoyannya. Lafa mengakui dia masih sotoy dalam memproduseri seorang artis dan musik gitu," ucap Danilla.
Danilla mengungkapkan materi di album Telisik (lagi) yang sebenarnya ingin ia dan Lafa berikan kepada para pendengar.
Namun, perempuan 34 tahun itu mengatakan, ia dan Lafa tidak bisa mewujudkannya di album Telisik karena memiliki banyak keterbatasan.
"Sound yang mau dikasih itu album Telisik (lagi), cuma karena waktu itu kita enggak ada uang juga dan keterbatasannya terlalu besar, akhirnya kita cuma bisa kasih setengahnya saja," ujar Danilla.
Danilla mengatakan materi-materi di album Telisik (lagi) sudah sesuai dengan ekspektasinya dan Lafa. "Seharusnya album Telisik yang benar-benar mau kita kasih, ya Telisik (lagi). Sekarang rekamannya sudah benar," ucapnya.
Lewat album Telisik (lagi), Danilla juga bisa bernostalgia dengan para pendengarnya dari album pertama.
Album Telisik menjadi sesuatu yang berkesan untuk Danilla, bahkan ia menggambarkannya sebagai sebuah kekuatan.
"Seperti Spider-Man dapat gigitan laba-laba, nah Telisik itu laba-labanya yang ...