Keluarga Gonzalo Algazali yang merupakan pengusaha kosmetik dan klinik kecantikan—dijuluki anak "crazy rich Makassar", kena tipu hingga Rp 4,9 miliar.
Penipu itu berinisial AFR yang dikenal sebagai aktivis antikorupsi asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, telah menjadi tersangka dan bahkan ditahan.
Rusdiana, nenek Gonzalo menceritakan bagaimana mereka ditipu seorang perempuan berinisial AFR hingga Rp 4,9 miliar dengan iming-iming Gonzalo bisa masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
"Saya ini sudah melapor di Polrestabes Makassar terkait dengan cucu saya daftar Akpol diiming-imingi akan lulus," kata Rusdiana kepada wartawan, Rabu (16/10) malam.
Rusdiana menceritakan awalnya dia didatangi langsung oleh AFR. Saat itu, AFR mengaku dapat meluluskan Gonzalo dalam pendaftaran Taruna Akpol lantaran dekat dengan anggota DPR RI Sahroni.
"Dia mengaku dekat dengan Pak Sahroni. Begitu dua bulan saya kenal, dia bilang sudah nikah siri dengan Pak Sahroni. Makanya kita percaya, karena katanya ada jatahnya Pak Sahroni, satu orang bisa masuk Akpol melalui dengan Kapolri," ucapnya.
Singkat cerita, saat pendaftaran dan atau tes Akpol berlangsung, AFR mulai meminta sejumlah uang. Ia mengaku, uang tersebut untuk diserahkan ke pejabat kepolisian di Polda Sulsel.
"Pertama, Rp 250 juta, kemudian Rp 200 juta. Setelah itu, dibuatkan rekening yang totalnya itu berisi Rp 3 miliar. Diambil secara bertahap. Alasannya uang untuk diberikan kepada pengurus, Dokpol, Irwasda, Karo Rena karena banyak saingan, berat. Pas mau akademik dan psiko," sebut dia.
Gozalo lalu mengikuti tes masuk Akpol. Namun ternyata Gonzalo dinyatakan tidak lulus di tingkat daerah, Polda Sulsel.
"Sudah ada pengumuman di Polda, Gonzalo tidak lulus. Tapi di depan keluarga kami, dia (AFR) bilang ada kuota khusus, jadi tenang saja ikut mi saya ke Jakarta. Jadi (AFR) bawa Gonzalo ke Jakarta dan Semarang selama satu bulan lebih," tambahnya.
Gonzalo diajak pindah-pindah
Gonzalo berangkat ke Jakarta. Dia janjikan masuk kuota khusus Akpol oleh AFR. Setibanya di Jakarta, Gonzalo dijemput oleh dua orang pria suruhan AFR.
"Ada dua orang yang jemput di bandara, katanya mau dibawa pergi pendidikan dan pintarnya dibawa dan lewat depan gerbang pendidikan Akpol. Jadi Gonzalo, sempat melapor ke grup keluarga bahwa alhamdulillah sudah sampai di tempat pendidikan Akpol. Ini tempatnya (foto). Padahal, ini Gonzalo dibawa masuk ke hotel, sekitar 1 kilo. Jadi cuma lewat. Alasannya masih ada acara di Akpol belum bisa masuk," kata Serly, tante Gonzalo di kesempatan yang sama.
Selain Jakarta, Gonzalo dibawa ke Semarang. Di sana, ia tinggal hidup secara berpindah-pindah di hotel. Untuk meyakinkan keluarga korban, AFR disebut kerap kali mengabari keluarga korban jika Gonzalo akan makan siang dan menghadiri pesta Kapolri.
"Saya dibodohi dengan sekeluarga bahwa ini ada undangan pengantin dari Pak Kapolri. Kita ini sudah bangga ini di undang Pak Kapolri. Jadi Ummi sama AFR pergi beli emas senilai 100 juta, katanya untuk kado ibu Kapolri. Jadi Ummi sudah pergi beli baju, pas sorenya dia (AFR) telepon ke saya bilang Ummi tidak bisa ikut cuma dua orang. Makanya Ummi tidak pergi dan kado emas itu diserahkan ke AFR. Ummi bertanya ke AFR bilang siapa kau kasi itu kado emas, AFR bilang istrinya Pak Kapolri," ucap dia.