Cerita Eksportir Getah Pinus: Laris di 15 Negara, Mulai dari China hingga India

2 days ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Suasana Trade Expo Indonesia 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Gum rosin dan turpentine oil (minyak terpentin) yang merupakan produk olahan getah pinus menjadi salah satu produk yang dipamerkan di Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang berlokasi di ICE BSD, Tangerang, 9-12 Oktober. Produk ini dipamerkan PT Sumber Banyu Biru yang berhasil memanfaatkan hasil penyulingan getah pinus untuk jadi produk yang bisa dijual ke luar negeri.

Gum rosin memang diperlukan untuk bahan baku industri cat, bahan baku industri kertas, bahan baku industri tinta, bahan baku malam untuk membatik, bahan baku perekat kertas, dan lain-lain.

Produk inilah yang telah menemani perjalanan hidup Neelesh Maheshwari selama 24 tahun terakhir. Bahkan, gum rosin membuat founder PT Sumber Banyu Biru itu yakin untuk menetap dan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Ceritanya bermula ketika Neelesh mendapat permintaan dari temannya untuk mengirim gum rosin ke negara asalnya, India. Sejak saat itu, dia mulai menyadari bisa mencari peruntungan dengan berjualan gum rosin dari Indonesia yang memiliki pohon pinus melimpah.

“Saya mulai usaha sejak tahun 2000, ada teman mau cari produk gum rosin dan waktu itu Indonesia tidak banyak ekspor ke India. Saya cari supplier gum rosin dan saya coba pasarkan,” kata Neelesh di TEI ke-39, ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (9/10).

Founder PT Sumber Banyu Biru Neelesh Maheshwari. Foto: kumparan

Terlebih, menurut Neelesh, produk-produk yang dipasarkannya ini sangat ramah lingkungan dengan campuran bahan kimia hanya sebesar 1 persen. Begitu juga dengan proses penyadapan getah pinus dari pohon, dia mengklaim hal ini tidak akan merusak tumbuhan tersebut. Dengan demikian, produk ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan usaha bidang hasil hutan non kayu di Indonesia.

Mulai saat itu, Neelesh yang masih berprofesi sebagai pekerja di industri tekstil terus berkutat dengan gum rosin. Walaupun dia tidak punya latar belakang sebagai pebisnis, dia berupaya menggali ilmu seputar gum rosin dan tata cara berbisnis dari internet.

Selain itu, Neelesh juga yakin bisa menjembatani penjualan gum rosin asal Indonesia ke India. Salah satu modalnya adalah kemampuan berbahasa India dan juga Indonesia. Dia membeli gum rosin yang diproduksi perusahaan pelat merah Perum Perhutani dari agen resmi Perhutani, kemudian menjajakannya ke India.

“Produksi terbesar Indonesia adalah Perum Perhutani. Perhutani punya agen, saya ambil dari agen, lewat saya masuk ke India. Saya mulai dari India, keuntungan saya kan bisa bicara bahasa (Indonesia), dan bahasa India,” ungkap Neelesh.

Selama merintis bisnis gum rosin ini, Neelesh bercerita sudah mengalami banyak tantangan. Sebut saja, perlakuan tidak menyenangkan dari salah satu rekan bisnis sampai ditipu oleh supplier. Namun, lama-kelamaan jejaringnya bertambah dan pemahamannya seputar bisnis juga menguat.

Produk gum rosin PT Sumber Banyu Biru dipamerkan di Trade Expo Indonesia (TEI) 2024. Foto: kumparan

Setelah menggeluti gum rosin selama 20 tahun, barulah pada 2020 PT Sumber Banyu Biru lahir dan memproduksi gum rosin sendiri. Meski sudah memiliki jejaring yang luas dan pengetahuan produk yang mendalam, Neelesh paham betul keputusannya itu pasti diiringi dengan sederet kendala, mulai dari sisi pembeli, hingga pembiayaan usaha.

Dia memahami perputaran uang di usaha yang dia geluti itu harus selalu lancar dan cepat. Sejak memutuskan untuk memproduksi gum rosin, perusahaan harus berurusan dengan para petani yang membutuhkan waktu pembayaran cepat. Sementara, pembayaran dari hasil ekspor baru bisa dicairkan sekitar satu bulan setelah produk dikirim.