Ekspor mineral mentah, termasuk konsentrat tembaga, sejatinya dilarang sejak 10 Juni 2023 berdasarkan UU Minerba No 3 Tahun 2020. Namun, PTFI mendapatkan relaksasi ekspor hingga 31 Mei 2024 karena pembangunan smelter belum rampung.
Meski demikian, PTFI menargetkan smelter tersebut baru bisa mencapai tahap produksi dengan kapasitas penuh di akhir tahun 2024. Pemerintah kemudian menyetujui perpanjangan ekspor dari 1 Juni 2024 sampai 31 Desember 2024.
"Lihat dulu pabriknya bagaimana, kalau dikatakan belum bisa meng-cover 100 persen karena ada hal yang bisa dipertanggungjawabkan kita molor mungkin 1-2 bulan," ungkapnya saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (13/10).
Potensi perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga ini, kata Bahlil, akan berlaku baik untuk PTFI maupun PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang juga baru menyelesaikan konstruksi smelter katoda tembaga di tahun ini.
Bahlil menyebutkan, meskipun sudah diresmikan, kapasitas smelter katoda tembaga harus dinaikkan secara bertahap, sehingga produksi konsentrat tembaga perusahaan yang tidak bisa terserap harus diekspor supaya tidak menumpuk.
Untuk mengapresiasi investasi PTFI dan AMNT, maka pemerintah akan mengizinkan kembali relaksasi ekspor hingga perusahaan mampu mengoperasikan smelternya dengan kapasitas penuh.
"Kalau enggak kita kasih ekspor enggak fair dong, mereka kan sudah bangun Investasi gede tapi kan yang diekspor itu bukan total nilai ekspor, antara produksi dan kapasitas tampung di industri mereka selisihnya itu yang diekspor," tutur Bahlil.
Meskipun begitu, Bahlil belum bisa menyebutkan kapan kepastian perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat ini disetujui sekaligus jangka waktunya.
"Tapi itu yang sedang dihitung untuk arah ke sana masih belum. Kita lagi hitung," pungkasnya.
Berdasarkan catatan kumparan, PTFI akan mengekspor sekitar 840 ribu Wet Metric Ton (WMT) konsentrat tembaga sampai Desember 2024, usai mengantongi izin ekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda hingga Desember 2024.
"Volume izin ekspor konsentrat tembaga PTFI hingga 31 Desember 2024 yaitu sekitar 840 ribu Wet Metric Ton (WMT)," kata VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia...