Ajarkan Edukasi Seks pada Remaja secara Hormon dan Pola Pikir

1 week ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ajarkan Edukasi Seks pada Remaja secara Hormon dan Pola Pikir Ilustrasi.(freepik.com)

EDUKASI seks pada remaja diperlukan untuk bisa memperkenalkan hal baru dalam hidupnya agar berhati-hati, menjaga, dan berlaku secara bijak. 

"Kalau sudah remaja sebenarnya sudah agak terlambat. Hanya saja jika memulai edukasi seks pada remaja, terutama masa pubertas harus diingatkan anak harus tahu bahwa hati-hati akan merasakan rasa terangsang merupakan sesuatu yang normal," kata Psikolog dan seksolog klinis Zoya Amirin dalam dialog Kemencast, Selasa (8/10).

Zoya menjelaskan tanda seksual sekunder atau pubertas hanya terjadi satu kali yang biasanya adanya perubahan fisik yang sangat drastis dari anak-anak ke masa remaja. Pada anak perempuan terjadi menstruasi, ketika sudah mengalami menstruasi berarti anak sudah aktif secara seksual. "Aktif secara seksual bukan berhubungan seks, dalam konteks ini aktif secara seksual artinya anak sudah mampu untuk bisa hamil. Berarti dia sudah matang alat reproduksinya," jelasnya.

Kalau anak laki-laki itu adalah mimpi basah, artinya dia sudah memiliki sperma yang matang. Bagi laki-laki tugas orang tua sebenarnya memberikan seks edukasi yang baik  agar tidak melakukan pelecehan seksual. Ia menekankan sebenarnya bukan hanya tugas sekolah, tapi juga orang tua punya kontribusi sama-sama untuk membantu anak memahami masa pubertas menjadi perubahan dari anak-anak menjadi dewasa.

Sementara perubahan dari pola pikir menurutnya susah dan gampang karena sebenarnya anak sampai usia 12 tahun cara berpikirnya masih praktis dan konkret, jadi belum cukup baik untuk membedakan baik, buruk, benar, atau salah. "Ada satu alasan, kenapa usia 18 tahun baru dianggap secara hukum dewasa, dan boleh menikahnya itu 21 tahun, karena 21 sampai 25 tahun, itu adalah penyempurnaan dari Korteks prefrontal (PFC)," ujar dia.

PFC itu adalah otak manusia, dimana ini letaknya sebagai executive judgment jadi kemampuan seorang individu mengelola informasi menjadi baik, buruk, benar, atau salah terproses dari 21-25 tahun. "Secara hukum, 18 itu dianggap sudah dewasa, dan dianggap sudah bisa memberikan perhatian, ini sebenarnya berpengaruh dengan pola pikir itu, kemampuan executive judgementnya makanya harus kita bedakan, antara anak-anak dan orang dewasa," pungkasnya. (S-1)

Read Entire Article