PASANGAN Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan visi dan misinya sebagai pembukaan debat Pilkada Jawa Timur 2024 pada Jumat (18/10) malam ini.
Paslon Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim menyoroti masih tingginya angka pengangguran di Jatim. Pasangan yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa ini siap mengurangi pengangguran tersebut.
Luluk juga menyoroti angka kemiskinan di Jatim tertinggi nomor dua di Indonesia. Lulusan siswa SMK penyumbang pengangguran terbuka terbesar di Indonesia.
Selain itu, ia juga menyoroti minimnya jumlah pelaku UMKM yang memiliki legalitas formal. Dari 9,6 juta UMKM di Jawa Timur, hanya sekitar 1,5 juta yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Hal ini menurutnya merupakan hambatan bagi para pelaku usaha untuk berkembang lebih jauh dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah.
Luluk berjanji akan membawa Jatim lebih adil dan berkemakmuran, untuk mengatasi semua kekurangan yang selama belum dilakukan secara serius.
Sementara itu, pasangan nomor dua, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak lebih menonjolkan capaian selama memimpin Jawa Timur. Khofifah mengaku bahwa kemiskinan ekstrim di Jatim menurun drastis.
Selain itu, Jatim sudah menyiapkan diri menuju Indonesia Emas dengan program program yang sudah dijalani selama lima tahun.
“Jatim adil dan makmur bukan mustahil dilakukan, karena selama ini sudah banyak capaian yang diraih,” ujarnya.
Pasangan nomor 3 Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) lebih banyak menyampaikan keinginan untuk memperbaiki pendidikan, kesehatan yang terjangkau serta infrastruktur berkualitas.
Karena itu, Risma membuat tagline Resik Resik Jatim, khususnya kinerja di tingkat birokrasi harus bersih lebih dulu. (FL/J-3)