3 Penyebab Mengapa Perlu Melakukan Kolaborasi dalam Dunia Pendidikan

Kolaborasi merupakan bentuk kegiatan yang perlu ada dalam dunia pendidikan, contohnya kolaborasi antarguru atau kolaborasi antarsiswa. Mengapa perlu melakukan kolaborasi dalam dunia pendidikan? Pertanyaan tersebut mempunyai jawaban yang beragam.

Keberagaman jawaban tersebut dapat terjadi karena ada banyak faktor yang membuat kolaborasi dalam dunia pendidikan menjadi perlu, bahkan sangat penting. Salah satu di antaranya adalah keberadaan urgensi untuk mengembangkan tingkat pemikiran.

Pendidikan merupakan dunia yang luas karena mencakup berbagai macam pengetahuan serta proses untuk memperoleh pengetahuan. Selain itu, pendidikan juga meliputi rangkaian upaya untuk mengimplementasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Cakupan luas dari dunia pendidikan membuatnya membutuhkan bentuk kegiatan yang tepat untuk mencapai tujuan. Salah satu bentuk kegiatan yang dapat membantu mencapai tujuan pendidikan adalah kolaborasi.

Mengapa perlu melakukan kolaborasi dalam dunia pendidikan? Berikut adalah tiga contoh faktor yang menyebabkan pendidikan perlu memuat kegiatan kolaborasi.

Dikutip dari buku Gamifikasi dalam Pembelajaran: Membangun Kreativitas dan Kolaborasi Siswa, Anam, dkk. (2024: 63), menurut Riyadi, kolaborasi adalah ketika dua orang atau lebih bekerja sama untuk belajar atau memecahkan masalah.

Kolaborasi dalam dunia pendidikan membantu guru dan/atau siswa untuk memecahkan masalah. Contoh kolaborasi untuk memecahkan masalah, yaitu dua atau lebih siswa melakukan kerja sama untuk menambah pemasukan dana sponsor pameran seni.

Siswa yang mahir di bidang desain melakukan kolaborasi dengan siswa yang mahir di bidang pemasaran untuk menyusun proposal. Kolaborasi tersebut dapat menghasilkan proposal dengan desain bagus serta isi yang mampu menarik calon sponsor.

Kolaborasi dalam dunia pendidikan juga menjadi perlu karena adanya kebutuhan untuk mengembangkan tingkat pemikiran. Setiap manusia selalu memiliki pemikiran, pengalaman, dan pemahaman tersendiri.

Jika proses pendidikan berlangsung secara individualistis, guru atau siswa hanya memiliki pemikirannya sendiri. Lambat laun, pemikiran tersebut dapat berhadapan dengan kondisi statis karena kurang stimulus dan pengembangan wawasan.

Guna mencegah kondisi statis tersebut, kolaborasi menjadi sangat penting dalam dunia pendidikan. Contohnya adalah guru antarkelas yang melakukan kolaborasi guna menerapkan metode pembelajaran efektif di sekolah.